Penyebab matic CVT pada mobil cepat rusak umumnya terjadi akibat gaya berkendara sang pemilik mobil yang sembarangan dan ugal-ugalan. Transmisi yang kini sudah banyak tertanam di berbagai mobil keluaran terbaru, memang dinilai lebih modern dan sederhana dibanding transmisi otomatis konvensional. Hal ini karena komponen transmisi CVT hanya mengandalkan pulley dan sabuk baja.
Meski lebih modern dan sederhana, kerusakan transmisi jenis ini bisa sangat mengganggu. Bahkan jika dibiarkan begitu saja, kerusakan yang terjadi bisa saja menjalar ke komponen mobil lainnya.
Baca juga: Penyebab Honda Jazz Tersendat-Sendat Saat Jalan
Penyebab Matic CVT Cepat Rusak
Berbeda dengan transmisi otomatis konvensional yang bekerja memanfaatkan beberapa planetary gear set, transmisi CVT bekerja dengan pergerakan dua buah pulley yang tersambung oleh sabuk baja. Kedua buah pulley tadi akan mengalami pergerakan ke kanan dan kiri yang menyebabkan diameter sabuk berubah. Perubahan sabuk ini lah yang merubah rasio gigi transmisi.
Perubahan yang berjalan secara terus-menerus ini juga yang membuat transmisi CVT jauh lebih halus dibanding transmisi otomatis konvensional karena tidak ada hentakan perpindahan gigi. Itu lah kenapa transmisi ini disebut dengan Continuously Variable Transmission (CVT). Meski lebih canggih, membuat CVT rentan terhadap kerusakan.
Umumnya CVT berusia lebih pendek dibanding transmisi otomatis konvensional. Apabila CVT rusak, pergantian komponennya pun lebih mahal dibanding transmisi biasa. Berikut beberapa penyebab matic CVT cepat rusak.
Cara Berkendara yang Sembarangan
Salah satu penyebab transmisi CVT rusak adalah diakibatkan karena gaya berkendara yang serampangan. Dimana pengemudi sering melakukan kickdown atau menekan gas secara cepat dan dalam pada satu waktu. Kebiasaan melakukan kickdown yang dilakukan berkali-kali membuat beban CVT menjadi lebih berat sehingga komponen-komponen di dalamnya jadi lebih cepat aus terutama pada bagian belt-nya.
Meski begitu, melakukan kickdown bukanlah hal yang haram dilakukan di mobil bertransmisi CVT. Kamu tetap bisa melakukan kickdown selagi tenaga pada mesin mobil yang kamu miliki masih standar yaitu sekitar 120 HP ke atas.
Tidak Menggunakan Oli yang Sesuai
Salah satu penyebab transmisi CVT rusak adalah penggunaan oli yang tidak sesuai. Banyak pemilik mobil pemula yang masih menggunakan oli transmisi matic konvensional untuk kendaraan CVT Menurut ahli, oli transmisi matic konvensional dan matic CVT berbeda. Oli CVT lebih licin dan encer karena hanya memiliki dua komponen utama. Sementara oli matic konvensional lebih kental dan mampu menahan gaya gesekan berlebih.
Selain menggunakan oli yang tidak sesuai, malas mengganti oli transmisi bisa membuat komponen CVT jadi lebih cepat aus.
Cara Berkendara di Tanjakan yang Salah
Salah satu yang menyebabkan transmisi CVT cepat aus adalah ketika berkendara di tanjakan. Banyak para pengendara mobil CVT melakukan kickdown saat tanjakan. Kebiasaan kickdown di tanjakan ini lah yang membuat transmisi jadi cepat aus. Selain ketika melaju, kesalahan juga sering ditemui ketika stop and go.
Banyak para pengemudi mobil CVT hanya memposisikan tuas “P”. Bahkan lebih buruk lagi, banyak yang menekan gas berlebih ketika berhenti di tanjakan. JIka itu dilakukan secara terus menerus, transmisi akan mengalami overheat dan mengurangi usia komponen transmisi. Untuk melakukan stop and go di tanjakan, cukup tekan tuas rem dan parking brake.
Perpindahan Posisi dari Maju ke Mundur Tanpa Berhenti
Kesalahan berikutnya yang menyebabkan transmisi CVT rusak adalah melakukan perpindahan posisi dari mundur (R) ke maju (D) atau sebaliknya tanpa berhenti. Melakukan perpindahan dari R ke D dan sebaliknya tanpa berhenti bisa membuat komponen transmisi CVT menjadi lebih cepat aus.
Langsung tancap gas setelah posisi D
Kebiasaan selanjutnya yang suka dilakukan pengemudi mobil matic adalah langsung tancap gas setelah memindahkan tuas ke posisi D. Padahal kebiasaan ini sebenarnya sangat tidak disarankan. Pasalnya transmisi matic butuh waktu sesaat setelah tuas dipindahkan. Waktunya tak lama, hanya berkisar antara 1,5-2 detik. Jeda waktu ini dibutuhkan untuk memastikan sistem transmisi terhubung.
Kalau dipaksa langsung jalan, fungsi pemindah daya atau katup solenoid bisa mengalami kerusakan lantaran tiba-tiba menerima tekanan yang besar dari mesin. Jadi, jangan langsung digas ya. Beri waktu transmisi selama 2 detik sebelum menginjak gas setelah memindahkan tuas transmisi pada mobil matic.
Baca juga: Kerusakan Pada Sistem Pelumasan Mobil
Tanda Tanda Gejala CVT Rusak
Terdengar Suara Mengganggu saat Alami Perpindahan Gear
Salah satu keunggulan transmisi CVT adalah perpindahan gear yang dilakukan secara terus-menerus dan bertahap tanpa ada suara hentakan keras atau dengung. Apabila kamu mendengar suara dengung atau hentakan keras seperti tertabrak ketika melakukan perpindahan gear pada transmisi CVT, sebaiknya Anda periksakan mobil kamu ke bengkel.
Respon Mesin Telat Saat Perpindahan dari R ke D dan Sebaliknya
Biasanya masalah ini terjadi apabila kamu terlalu sering memindahkan gigi R ke D tanpa melalui jeda. Dimana ketika kamu masuk ke gigi R atau mundur, respon yang diberikan telat. Begitu juga ketika mau memasuki posisi maju atau D. Biasanya, transmisi CVT yang sehat ketika Anda memindahkan gigi ke posisi R kemudian D, respon yang diberikan transmisi akan sangat seamless atau tidak ada respon jeda yang lama.
Adanya Lonjakan RPM
Salah satu ciri khas mobil CVT adalah putaran mesin atau RPM tetap terjaga namun akselerasi akan terus bertambah ketika kamu menekan gas secara konstan. Salah satu tanda CVT mengalami kerusakan adalah adanya lonjakan RPM yang tinggi bahkan tidak teratur ketika kamu menekan gas secara konstan.
Baca juga: Kerusakan SCV pada Sistem Common Rail Apa itu?
Rekomendasi Mobil Transmisi CVT
Toyota Veloz Q CVT
Toyota seakan ingin menegaskan posisinya sebagai pemimpin pasar LMPV dan berada di kasta yang berbeda dengan saudara kandung lainnya. Ya, apalagi Toyota Veloz 2022 memang dilahirkan dari kandungan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), berbeda dengan Avanza yang diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagaimana Daihatsu Xenia 2022.
Generasi kedua Veloz ini memang menyuguhkan sosok yang berbeda dibandingkan Avanza, desain lebih mewah luar-dalam, dimensi juga berbeda dibandingkan model basisnya itu. Di bagian luar, Toyota Veloz 2022 lebih panjang 80 mm dan lebih lebar 20 mm, dengan tinggi dan wheelbase serupa Avanza, plus ground clearance yang juga sama-sama 205 mm. Beberapa aksen di badan Veloz 2022 juga menampilkan sosok yang tampil lebih sporty dan gagah.
Sedangkan Toyota Veloz 2022 mulai Rp 251,2 juta untuk tipe manual, tipe Q CVT Rp 272,1 juta, dan Q CVT TSS Rp 291,5 juta.
Toyota Avanza G CVT
Ketika pertama kali diperkenalkan pada Gaikindo Auto Expo pada tanggal 11 Desember 2003, Toyota Avanza menjadi pelopor kendaraan Multi-Purpose Vehicle di Indonesia. Pengembangan mobil ini tidak hanya dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor, tetapi juga melibatkan PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM).
Julukan “Mobil Sejuta Umat” diberikan pada MPV terpopuler dan terlaris untuk keluarga di Indonesia. Bahkan sejak 17 tahun diperkenalkan, popularitas Toyota Avanza terlihat dari penjualannya yang selalu melampaui pesaing lain di segmen MPV. Generasi pertama Toyota Avanza diperkenalkan dalam dua varian saja, mesin 1.3 E dan 1.3 G bermesin 1.3L dan pilihan transmisi manual 5-percepatan.
Toyota membawa Avanza dengan transmisi otomatis 4-percepatan setahun setelahnya. Dipasarkan sebagai MPV Segmen C, Toyota Avanza pertama kali diperkenalkan pada 15 Januari 2004. Saat ini, Toyota Avanza menggunakan mesin 1NR-VE 1.3L berteknologi Dual VVT-i serta mesin 2NR-FE Dual VVT-i.
Tahun 2006 Toyota Avanza mendapatkan fitur Anti-Lock Braking System (ABS) serta pilihan mesin 1.5L yang sudah menggunakan teknologi VVT-i. Generasi kedua hadir pada 2011 dengan dimensi yang lebih panjang. Ubahan ini membuat bagasi bertambah luas. Persaingan di segmen MPV yang semakin sengit membuat Toyota memperkenalkan ubahan baru tahun 2019. Namun bukannya menghadirkan generasi ketiga, Toyota Avanza hanya mendapatkan penyegaran berupa facelift.
Pada tahun 2021, PT Toyota Astra Motor (TAM) memperkenalkan Toyota Avanza 2022 yang diketahui merupakan generasi ketiganya. Sebagai Low MPV keluarga 7-seater, All New Avanza mengalami perubahan 180 derajat dalam hal desain, teknologi, serta platformnya. Masih dianggap value for money, Avanza 2022 kini ditawarkan mulai dari Rp206,2 juta hingga Rp264,4 juta.
Toyota Vios G CVT
Bermain di segmen hatchback kompak, belum lama ini Toyota Yaris GR Sport secara resmi diperkenalkan oleh PT Toyota Astra Motor untuk menggantikan varian TRD Sportivo sebagai trim teratasnya. Memiliki panjang 4.145 mm, lebar 1.730 mm dan tinggi 1.500 mm, mobil ini terlihat lebih pendek dibandingkan dengan Vios G yang mana mempunyai panjang 4.425 mm, lebar 1.730 mm dan tinggi 1.500 mm.
Dengan begitu Yaris GR Sport tentunya akan terasa lebih mudah dikendarai dalam menembus kamacetan di kota-kota besar. Sebagai informasi untuk varian termahalnya, yakni Yaris GR Sport CVT menurut situs resminya kini dibandrol dengan harga PPnBM Rp284 juta. Melihat harga bandrolnya berada di angka Rp280 jutaan, untuk segmen small sedan Toyota Indonesia mempunyai Toyota Vios G CVT yang merupakan tipe tertingginya ini dipatok dengan harga PPnBM Rp283,3 juta.
Toyota Raize GR Sport CVT dan Toyota Raize GR Sport CVT TSS
Toyota Raize merupakan salah satu model mobil SUV pabrikan Toyota. Mobil SUV dengan model 5 pintu ini merupakan hasil produksi Toyota yang bekerjasama dengan Daihatsu, dimana untuk produk yang dijual oleh Daihatsu disebut dengan nama Daihatsu Rocky.
Toyota Raize sendiri pertama kali dipasarkan di negara asalnya, Jepang, pada tahun 2019 lalu. Meskipun Toyota Raize menggunakan platform yang sama dengan Daihatsu Rocky, tetapi ada perbedaan yang terletak pada bagian eksterior dari kedua mobil ini. Bentuk grille depan Toyota Daize memang lebih mirip dengan Toyota CH-R, sementara Daihatsu Rocky memiliki desain grille yang mirip dengan Datsun Go.
Di Jepang sendiri, Toyota Raize dipasarkan dalam empat varian berbeda. Ada Toyota Raize X, Toyota Raize X’S’, Toyota Raize G, serta Toyota Raize Z. Keempat varian tersebut menawarkan pilihan sistem penggerak 2 Wheel Drive dan 4 Wheel Drive.
Sementara itu, di Indonesia sendiri Toyota Raize dipasarkan dalam enam varian berbeda. Keenam varian tersebut antara lain Toyota Raize 1.0 Turbo GR Sport CVT TSS, 1.0 Turbo GR Sport CVT, 1.0 Turbo G CVT, 1.0 Turbo G M/T, 1.2 G CVT, dan 1.2 G M/T.
Toyota Yaris GR Sport CVT 3AB
Mobil Toyota Yaris yang mulai diproduksi sejak 17 Maret 2014 ini dipasarkan di Indonesia dan dirakit langsung di pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat oleh PT Toyota Astra Motor. Toyota Yaris bisa dibilang menjadi bagian dari mobil hatchback Segmen B dengan dimensinya yang kompak. Sedangkan mesinnya menggunakan model 2NR-FE 1.5L 4-silinder serta pilihan transmisi manual dan CVT.
Berbicara soal pilihan mobil hatchback, tentu kita langsung tertuju pada dua model, Toyota Yaris dan Honda Jazz. Ya, keduanya memang seikonik itu, dan mendominasi pasar mobil kompak di Indonesia selama lebih dari 10 tahun. Empat tahun setelah Toyota Yaris XP150 diperkenalkan di Indonesia tahun 2014, PT. Toyota Astra Motor menghadirkan penyegaran pada hatchback jagoannya untuk tetap kompetitif melawan Honda Jazz.
Berbagai ubahan signifikan didapat, mulai dari eksterior, fitur, sampai powertrain. Toyota Yaris hadir sebagai pilihan city car milik Toyota yang cukup laris di segmennya. Dimensinya kompak namun tetap memberikan ruang kabin yang lapang. Untuk mendapatkannya, harga Toyota Yaris Baru 2020 di pasar otomotif Tanah Air dimulai dari Rp259 jutaan untuk Toyota Yaris G M/T serta Rp291 jutaan bagi Toyota Yaris TRD Sportivo yang menjadi varian tertinggi dengan tampilan yang lebih sporty.
Baca juga: 5 Mobil Keluarga Teririt, Kelas Low MPV