Mobil matick CV-T banyak yang susah buat nanjak, Pada pabrikan pertama itu adalah mereka yang tetap ngotot dengan 4–6AT, contohnya Mazda dan Suzuki (model model teratas). Makanya harganya lebih tinggi dari mobil pada umumnya, jangan pikir image Suzuki sekarang mobil murah.
Pabrikan kedua adalah mobil-mobil harga 700 juta keatas, mau Jepang mau Eropa sama saja. Pada mobil matic CV-T susah buat nanjak dipengaruhi berbagai hal. Transmisinya sudah pakai dual clutch, minimal 6 speed AT, biasanya 7, 8 bahkan 9 speed AT. Tapi harganya premium. Ya mobil Jepang juga kalau fiturnya disamakan kayak mobil Eropa, harganya juga akan sama. Pabrikan ketiga adalah mereka yang mengganti transmisi jadi CVT ata supaya harga mobil bisa tetap ditekan. Atau penggunaan transmisi AMT/AGS. Tapi harga mobil tetap naik.
Baca juga: Mobil Matic Pada Tanjakan Curam, Harus Bagaimana?
Matic CV-T Susah Buat Nanjak, Benarkah?
Ada sejumlah faktor penyebab mobil matic CV-T tidak bertenaga dan susah buat nanjak. Apalagi saat menghadapi jalan yang extream atau perbukitan. Untuk itu, sebaiknya Anda melakukan pengecekan secara menyeluruh pada mesin kendaraan. Jangan sampai kendala ini mengurangi kenyamanan kalian ketika berkendara.
Mengingat sejatinya mobil dengan transmisi otomatis atau matic cenderung lebih mudah dikendarai, ketimbang mobil transmisi manual. Kebanyakan orang menganggap mengemudikan mobil matic cenderung lebih santai dan tidak cepat letih. Jangan sampai karena terjadi kendala mengurangi kenyamanan kalian. Untuk itu, sebaiknya Anda mengetahui betul penyebab mobil matic CV-T susah buat nanjak dan tidak bertenaga.
Berikut beberapa penyebab mobil matick CV-T susah buat nanjak.
Kapasitas Mobil Penuh, Jadi Penyebab Mobil Matic CV-T susah buat nanjak
Tanpa kalian sadari, penyebab mobil matic tidak bertenaga mungkin disebabkan oleh kapasitas mobil yang terlalu penuh. Hal ini tentunya mempengaruhi performa kendaraan, terlebih di jalan yang menanjak. Kapasitas mobil penuh ini bisa disebabkan oleh penumpang dan barang yang terlalu banyak. Dampaknya tentu mempengaruhi performa mesin yang jadi terasa kurang bertenaga.
Semakin banyak kapasitas atau bobot penumpang dan barang. Makan akan semakin berkurang tenaganya dan mengakibatkan mobil seakan performanya menurun terlebih ketika menanjak. Sebagai gambaran untuk kalian, perbandingan rasio torsi dengan berat mobil harus berbanding 1:10. Maksudnya bila mobil kalian punya torsi sekira 100 Nm, maka berat mobil saat diisi penumpang tidak bisa melebih 1.000 kilogram.
Jadi kalau ingin melakukan perjalanan jauh, khususnya di jalan perbukitan. Kamu perlu menghitung secara rinci beban penumpang dan barang, agar tenaga mesin tidak loyo. Berkendara pun semakin aman dan nyaman.
Sistem Penggerak Mempengaruhi Performa Mobil
Penyebab mobil matic tidak bertenaga juga bisa disebabkan oleh karakter dari sistem penggeraknya. Contoh mobil dengan penggerak roda belakang (RWD) cenderung lebih tangguh, jika dibandingkan dengan penggerak roda depan (FWD) ketika menghadapi jalan menanjak. Namun ada juga sejumlah mobil berpenggerak roda depan yang sudah mumpuni untuk melahap jalan yang menanjak, licin, dan berbatuan.
Khususnya yang sudah punya kubikasi besar, ataupun bermesin diesel. Penggunaan transmisi yang tepat pun mempengaruhi tenaga mesin. Biasanya mobil dengan transmisi otomatis CVT (Continuously Variable Transmission), dan DCT (Dual Clutch Transmission). Transmisi tersebut mampu memaksimalkan tenaga mesin secara sempurna. Jadi tenaga, torsi dan kecepatan putaran mesin jadi lebih maksimal.
Perhatikan Spesifikasi Mesin
Mengacu pada penyebab mobil matic tidak bertenaga mungkin bisa disebabkan spesifikasi mobil kalian yang kurang mumpuni. Agar mampu menghadapi segala medan jalan, wajib hukumnya mobil punya torsi yang sesuai dengan beban dan ukuran mobil. Apabila torsi kecil, maka mobil tidak akan mampu membawa beban besar ketika menanjak.
Namun sayangnya, kendala torsi ini sulit untuk dibenahi dan tidak bisa diganti. Kecuali kalian mengganti mesin baru yang lebih bertenaga. Hal ini pun perlu diteliti dan pelajari secara matang, karena memiliki risiko terhadap usia penggunaan mesin. Saran kami, kalian perlu mengenal betul spesifikasi mesin, beban maksimal kendaraan, dan juga medan jalan yang akan dilalui.
Alangkah baiknya jangan pernah memaksakan untuk membawa penumpang dan barang yang berlebihan. Jika dirasa medan jalan yang kalian lalu dirasa berat.
Ukuran Ban yang Tidak Sesuai
Penggunaan ban yang kurang tepat juga bisa menjadi penyebab mobil matic tidak bertenaga, apalagi ketika menghadapi tanjakan. Jika ban mobil terasa lebih berat ketika menanjak, biasanya disebabkan diameter ban terlalu besar. Penggunaan ban yang besar memang meningkatkan kecepatan maksimum mobil dan terlihat lebih tangguh.
Namun sayangnya ketika kondisi jalan menanjak, hal ini akan membuat mobil rasanya kurang bertenaga. Oleh karena itu, penting rasanya kalian sebagai pemilik mobil menggunakan ukuran ban yang pas. Meski ban mobil diameternya kecil, namun mumpuni untuk melahap segala medan jalan. Kala menghadapi jalan yang rusak, berbatuan, ataupun bergelombang kamu perlu ekstra hati-hati. Karena jarak mobil dan tanah semakin pendek, sehingga mobil rentan menyentuh tanah ataupun aspal.
Kerusakan Mesin Menyebabkan Mobil Tidak Bertenaga
Mesin tidak dalam kondisi prima, jadi penyebab mobil matic CV-T tidak bertenaga dan susah buat berangkat. Masih banyak pemilik mobil yang lalai untuk melakukan perawatan kendaraan. Guna mendeteksi kendala di mesin, kamu bisa cek knalpot mobil, apakah berasap atau tidak. Bila knalpot mengeluarkan asap, kemungkinan terjadi kebocoran di ruang bakar.
Bisa jadi silinder mengalami masalah atau rumah silinder baret yang berdampak pada mobil jadi kurang bertenaga. Apalagi saat mobil diajak untuk melahap jalan yang menanjak.
Baca juga: Penyebab Matic CVT Cepat Rusak
Tips Pindah Gigi Mobil Matic di Tanjakan Agar Tidak Mundur
Ada tips dan cara yang harus Anda perhatikan saat hendak pindah gigi menggunakan mobil matic di tanjakan supaya tidak mundur. Oleh karena itu, Sahabat wajib mengikuti 4 cara mudah mengendari mobil matic di jalan menanjak ini, sebagai berikut :
Pelajari Seluruh Tuas Pada Gigi Mobil Matic dan Fungsinya
Cara pindah gigi mobil matic di tanjakan yang pertama yaitu Sahabat harus mengetahui seluruh fungsi tuas transmisi yang ada pada gigi mobil matic. Pada umumnya, beberapa tuas transmisi pada mobil matic terdiri dari huruf dan angka antara lain P, R, N, D, 2, dan L. Berikut ini macam-macam tuas gigi mobil matic dan fungsinya :
- P : Artinya parkir. Tuas ini digunakan untuk memarkirkan mobil sehingga transmisi dalam posisi terkunci dan mobil tidak akan bisa bergerak.
- R : Artinya gigi mundur.
- N : Artinya netral. Dalam tuas ini, mesin dan transmisi tidak akan terhubung.
- D : Artinya Drive atau jalan. Mobil dengan posisi D akan bergerak maju. Dengan posisi D, perpindahan gigi dari 1 sampai gigi tertinggi akan diatur otomatis. Pengendara hanya tinggal menginjak gas dan rem.
- 2 : Artinya menahan gigi tertinggi di gigi 2. Angka 2 pada transmisi otomatis biasa dipakai saat engine brake di jalan menurun tajam atau panjang, serta bila berhadapan dengan tanjakan curam. Sebab, jika hanya menggunakan D, terkadang mobil terasa berat ketika menanjak.
- L : Artinya menahan gigi tertinggi di gigi 1.
- Shift Lock : Fungsinya untuk melepas pengunci tuas transmisi sehingga bisa dipindah ke posisi N ketika mesin mati. Shift Lock bermanfaat saat parkir paralel sehingga mobil matic bisa didorong untuk menggesernya.
Baca Juga : Fungsi Organ Kelamin Sapi Betina
Perhatikan Tingkat Kecuraman Tanjakan
Setelah mengetahui fungsi dari seluruh gigi pada mobil matic, selanjutnya yaitu memperhatikan tingkat kecuraman tanjakan. Hal ini penting diperhatikan karena akan mempengaruhi tuas yang kamu gunakan. Patut diketahui, tuas transmisi ada untuk posisi netral, P untuk posisi sedang parkir, R artinya reverse atau mobil melaju mundur, serta D untuk kondisi mobil melaju ke depan. Lalu, ditambah lambang D2 dan D1 atau L di bawah posisi D.
Baca Juga : Efek Buruk Memposisikan Tuas di D Saat Mobil Matic Berhenti
Cocokan Tuas Transmisi dengan Kondisi Jalan
Jika kamu berada di jalan tanjakan daerah pedesaan maupun pegunungan yang biasanya memiliki medan yang lebih curam, cara pindah gigi mobil matic pada kondisi ini kamu tidak cukup jika hanya menggunakan mode D saja, tetapi gunakanlah transmisi D2 untuk bisa melaluinya dengan mudah. Selain itu, jika tanjakan semakin curam kamu bisa menggunakan posisi D1. Posisi ini ibaratnya gigi 1 pada mobil manual. Posisi ini digunakan untuk tanjakan yang sangat curam atau ketika terjebak macet dan berjalan merayap di tanjakan.
Jangan Injak Rem saat Pindah Tuas dari D ke Posisi D2 atau D1
Hindari menggunakan rem terlalu dalam atau tidak sama sekali saat akan pindah dari posisi D ke D2 atau D1. Kamu hanya harus menekan tombol yang ada di tuas persneling untuk dapat memindahkan gigi.
Terus Berlatih agar Terbiasa di Jalan Menanjak
Sahabat harus terbiasa menggunakan mobil matic saat kondisi jalan menanjak dengan cara terus berlatih. Dengan begitu, akselerasi mobil matic jadi lebih bertahap yang hampir sama ketika sedang mengendarai mobil manual saat posisi tanjakan. Demikianlah tips dan cara mudah pindah gigi pada mobil maat saat di jalan tanjakan. Semoga bisa bermanfaat dan membantu Sahabat, ya. Kunjungi artikel menarik kami lainnya yang membahas seputar otomotif.
Baca juga: 5 Ciri Sensor MAF Livina Rusak Apa Saja?
Cara Mengatasi Mobil Matic Tidak Bertenaga dan Susah Buat Nanjak
Untuk Anda yang baru menggunakan mobil bertransmisi matik, Biasanya tanjakan curam menjadi momok yang menakutkan. Banyak pengemudi beranggapan mobil matik rawan mundur di tanjakan alias gagal nanjak, karena perpindahan giginya otomatis melemahkan kemampuan menanjak. Sejatinya mobil matic bisa melalui tanjakan curam dengan mudah.
Namun karena hal sepele, justru membuat kamu jadi gagal menanjak. Sebaiknya saat lewat tanjakan curam, jangan biarkan posisi tuas tetap di posisi D. Kamu bisa memindahkannya ke low gear D1 atau L, dan bisa juga pakai mode manual (jika ada). Pasalnya jika kamu tetap memaksakan, selama posisi tuas di D.
Perpindahan gigi otomatis terus terjadi saat putaran mesin telah mencapai torsi maksimal dan siap untuk pindah ke rasio gigi yang lebih tinggi. Kecenderungan pengemudi menekan pedal gas lebih dalam, akan meningkatkan putaran mesin. Di mana modul transmisi mendeteksi mesin mencapai torsi optimal dan siap pindah gigi.
Dampaknya bisa menyebabkan mobil jadi kehilangan torsi dan gagal menanjak. Karena jika pakai low gear perpindahan gigi akan bertahan di satu gigi rendah. Tekanan oli transmisi tidak cukup kuat untuk menekan clutch, saat mobil mendapatkan beban lebih melewati tanjakan dalam posisi tuas di D. Bila kalian menggunakan low gear, seharusnya ada pressure booster yang memberikan tekanan lebih pada oli transmisi matik yang dialirkan ke dalam girboks.
Nah, tanpa adanya pressure booster, maka clutch akan lebih mudah slip dan transmisi tidak bisa mendorong mobil untuk menanjak. Untuk itu, cermatlah mengemudi ketika menghadapi jalan yang menanjak. Anda juga bisa mencegah mobil matic tidak bertenaga dan susah buat nanjak dengan mengisi bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan yang tepat.
Baca juga: Cara Mengatasi Mobil Injeksi Mogok Bagaimana?
Pahami Cara Kerja CVT
Setelah membahas mengenai CVT enggak kuat nanjak, ada baiknya kita pahami juga apa dan bagaimana cara kerja transmisi CVT. “Transmisi CVT atau Continuosly Variable Transmission adalah sebuah sistem sistem transmisi atau pemindah tenaga mesin ke sistem penggerak yang menggunakan sepasang pulley dengan dihubungkan oleh sabuk baja/steel belted,” papar Hermas Effendi Prabowo punggawa dari Worner Matic.
Pulley dapat bergerak kekanan kiri dan dari besar ke kecil dan diatur oleh ETC (Electronic Trans Control modul) guna menyesuaikan kebutuhan kecepatan putarannya untuk memperoleh tenaga yang dibutuhkan (saat cruising, menanjak atau menurun). Benefit dari transmisi CVT adalah penyaluran tenaga yang halus dan tidak menghentak (karena menggunakan pulley).
Baca juga: Cara Kerja Mobil Hidrogen Bagaimana?
Perbedaan Mobil Transmisi CVT dan AT
Berbeda komponen dan teknologinya, transmisi CVT dan AT tetap sama-sama diaplikasikan pada mobil matic. Pengendara tetap hanya perlu memainkan pedal gas dan rem saja tanpa harus menginjak pedal kopling lagi. Namun perbedaan CVT dan AT tak hanya dilihat dari teknologi dan komponen, tetapi juga cara kerjanya.
Memahami bagaimana cara kerja ini akan memudahkan Anda lebih paham akan kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem nantinya. Dilihat dari cara kerjanya, CVT adalah sistem yang memanfaatkan dua komponen utamanya yaitu puli dan sabuk baja. Setiap puli akan didorong sistem pompa fluida sehingga tenaga yang disalurkan lebih sempurna pada dua roda belakang menyesuaikan perubahan kecepatan dan torsi secara tepat.
Sistem kerja itulah yang mengakibatkan percepatan dari kendaraan akan lebih konstan bebas dari hentakan. Pengendara akan merasakan perpindahan level kecepatan yang lebih halus sehingga terasa nyaman. Ditambah lagi beban kerja pada mesin akan jauh lebih ringan. Contoh mobil dengan transmisi CVT adalah Suzuki Swift dan juga Suzuki Celerio.
Sedangkan cara kerja dari transmisi AT adalah dengan memanfaatkan torque converter. Nantinya komponen ini akan memanfaatkan tekanan oli yang berasal dari valve body dari transmisi otomatis yang fungsinya menggerakkan input shaft. Dari cara kerjanya tersebut dampak yang dirasakan adalah akselerasi jadi lebih bagus dibandingkan CVT. Namun hentakan yang terjadi pada saat perpindahan gigi akan lebih terasa. Oleh karena itulah engine brake dari transisi AT tidak akan sebagus dari CVT.
Perbedaan selanjutnya bisa dilihat dari penggunaan bahan bakar. Dalam sistem kerja transmisi CVT, bahan bakar yang digunakan lebih irit. Hal ini disebabkan saat perpindahan gigi akan terjadi penurunan RPM di mana bahan bakar yang masuk ke ruang bakar akan berkurang. Beda sekali dengan transmisi AT yang lebih membutuhkan banyak bahan bakar, oleh karena itulah akselerasi yang dihasilkan lebih tinggi.
Baca juga: Apa Perbedaan Oli Mineral dan Oli Sintetik?